Juli 22, 2014

Wait for the day!

"Count down the day I will meet him. Thanks God, it comes."


Rasanya sudah benar-benar gak sabar untuk menjemputnya di Bandara Juanda Surabaya akhir pekan ini. Setelah beberapa minggu lalu kami sempat beradu argumen tentang tanggal kepulangannya dan mendekati lebaran tahun ini, rasanya tiket mudik susah sekali didapatkan membuat kami pasrah. Keluhan mendadaknya tentang seat yang tidak berhasil terbooking sesuai dengan tanggal kepulangan yang telah direncanakan berhasil membuat saya stress. Setelah menerima kabar menyedihkan dari dia karena H-20 belum juga mendapatkan tiket kepulangannya, saya langsung berusaha menghubungi semua kenalan dan beberapa agen penjualan tiket di sekitar Malang dan Kediri. Dipikiran saya saat itu, saya tidak ingin dia menunda kepulangannya dan semakin lama saya menunggunya pulang. Oh. NO NO NO!! Makanya saya sangat amat ngoyo mencarikannya tiket di tanggal 26 Juli penerbangan apapun dari BPN - SUB.

Karena handphone masih saya pake untuk telfonan, saya mencuri wifi gretongan dari kantor PLN sebelah rumah. Itu pun saya harus mencari tempat strategik untuk bisa mencari jangkauan area wifi. Akhirnya saya memutuskan untuk duduk sila di plafon atap dekat jemuran di belakang rumah. Bisa bayangin saat itu gaya saya sudah sangat nyentrik sekali hanya untuk sekedar mencari tiket untuk orang yang cuma pasrah aja disana. Berkat bantuan wifi sebelah rumah, saya mulai berselancar mencari info tiket diberbagai maskapai penerbangan. And GODDAMN! Kepala saya langsung gliyengan melihat harga tiket di layar laptop. Harga tiket pesawat yang biasanya hanya berkisar lima sampai tujuh ratusan itu kini harganya sudah naik sekitar 5 kali lipat. AMAZING!! Tapi, bagi saya berapapun akan saya bayar untuk menebus waktu beberapa hari bersama dengan orang yang sedang saya nanti-nantikan kedatangannya.

Setelah mengumpulkan beberapa info tiket pewasat yang masih kosong, saya ajukan lagi alternatif tanggal kepulangan yang bisa dia sesuaikan dengan schedulle dari kantornya. Dan lagi, saya harus stress karena pada akhirnya dia mengeluarkan kata-kata semacam "bingung nih Nok.. belum tau jadwal dari kantor, kita pasrah aja yaa.. Tetep doa biar dapet tanggal yang sesuai". Yaa.. pada akhirnya kita memang harus pasrah.

Seminggu setelah saya bawelin terus-terusan, akhirnya manusia lempeng satu ini punya keinginan untuk bergerak mencari kepastian ke bagian ticketing perusahaan. Dan dua hari setelah itu dia memberikan kabar bahwa ticket mudik sudah berada di genggamannya sesuai dengan tanggal yang telah direncanakan.
Alhamdulillaaaaaaaaahh....

Sekarang tugas saya hanya menghitung mundur waktu yang akan datang. Rencananya saya akan menjemputnya di bandara bersama keluarganya. Sabtu pagi kami akan berangkat dari Kediri setelah selesai makan sahur sekitar jam 4 pagi karena jadwal take offnya jam 8 pagi

Rasanya saya sudah tidak sabar untuk melihat lagi muka yang menjengkelkan itu, melihat mata sayunya dan tangan kekar yang pernah mengusap kepala saya sebelum perpisahan kemarin, segera saya ingin menyentuhnya dengan ujung jari.

"Have a safe flight, todd.. See you soon". :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mari berbicara..